IMPLEMENTASI KREATIFITAS DAN INTEGRITAS PEMUDA ACEH DALAM MEMBANGUN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BENG MAWAH
Diajukan Untuk Mengikuti LKTIP Bagi Pemuda
Provinsi Aceh
Tahun 2015
Oleh :
Amiruddin
Dibiayai Oleh Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Aceh
Tahun Anggaran 2015
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
PROVINSI ACEH
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ekonomi menjadi pilar penting untuk membangun sistem masyarakat yang berperadaban tinggi, khususnya bidang perekonomian. Ekonomi yang mapan akan mendorong masyarakat hidup lebih sejahtera dengan terpenuhinya segala kebutuhan hidup. Namun tidak selamanya ekonomi suatu bangsa akan stabil, dampak tidak stabil ekonomi bangsa akan merembes pada masyarakat yang akhirnya berujung pada krisis keuangan, bahkan lebih ekstrim lagi akan meningkatnya penduduk miskin di setiap negara.
Persoalan kemiskinan bukan hanya menjadi fenomenal bangsa Indonesia, namun setiap bangsa memiliki penduduk miskin yang tingkat kemiskinanya berbeda antar negara. Di Indonesia sendiri sejak proklamir kemerdekaan sampai hsekarang catatan penduduk miskin tidak pernah habis ditekan dengan berbagai program unggulan ekonomi pro rakyat. Perlu diakui, pemerintah juga tidak pernah berhenti mencari solusi menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran masyarakat Indonesia.
Hal tersebut menimbulkan permasalahan kongkrit bagi masyarakat, seperti bertambahnya pengangguran, munculnya bermacam kriminalisasi, serta putus pendidikan bagi anak-anak disebabkan tidak mampu dibiayai. Minimnya pendidikan terhadap anak bangsa juga akan mempercepat laju pertumbuhan penduduk miskin. Problematika inilah yang harus dituntaskan oleh setiap elemen bangsa, baik pemerintah, masyarakat dan terpenting adanya peran pemuda yang sejatinya memiliki spirit tinggi dalam membangun masyarakat dari sisi ekonomi.
Indonesia, khususnya Aceh memiliki sumber daya alam di laut dan darat yang melimpah, kekayaan alam ini sangat memungkinkan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Potensi berkembangnya usaha kecil di lingkungan masyarakat pun sangat beraneka ragam. Seperti pertanian serta industri rumah tangga. Tentunya potensi yang tersedia ini membutuhkan pengelolaan yang tepat dan profesional. Hal yang paling utama dibutuhkan oleh masyarakat adalah dana sebagai modal penggerak usaha mikro. Sebagian kalangan menganggap akses memperoleh modal usaha sangat sulit, kalaupun ada masih terbatas dan tidak berkelanjutan.
Melihat realita ekonomi masyarakat kian hari makin terpuruk, maka pemuda-pemuda unggul di Aceh mengambil inisiatif dan langkah strategis untuk menumbuhkembangkan ekonomi rakyat dengan berbagai program. Salah satu langkah yang ditempuh pemuda di Aceh yaitu mendirikan lembaga keuangan yang bisa menumbuhkan pemuda kreatif untuk menciptakan lapangan ekonomi bagi masyarakat. Instansi tersebut adalah Lembaga Keuangan Mikro “Beng Mawah”. Lembaga keuangan ini didirikan pada tanggal 19 November 2012. Lahirnya lembaga tersebut juga tidak menafikan peran Saree School, Konsorsium Aceh Baru, pihak perbankan seperti Bank Aceh, Bank Indonesia dan BPR Mustaqim.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar balakang masalah di atas, maka perlu dikaji lebih lanjut tentang;
1. Bagamaina peran pemuda dalam mengembangkan ekonomi masyarakat melalui Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah?
2. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah?.
3. Bagaimana Intergritas dan Keratifitas pemuda untuk meningkatkaan ekonomi masyarakat melaluli Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah?.
C. Manfaat dan Tujuan Penulisan
1. Tujuan
Penulisan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran atau menjelaskan peren pemuda dalam implementasi kreatifitas dan integritas untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat melalui Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah.
2. Manfaat
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang dapat diterima oleh semua pihak yang terkait dengan tema ini. Karya tulis ini diharapkan akan berguna dan bermanfaat, sebagai berikut:
1. Secara Akademis
- Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi, rekomendasi, dan referensi bagi penulis berikutnya, khususnya yang berkaitan dengan implementasi integritas dan kreatifitas pemuda dalam meningkatkan ekonomi masyarakat melalui optimalisasi LKM Beng Mawah.
2. Secara Praktis
- Dapat memberikan kontribusi bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan pemerintah daerah melalui pemberian dukungan para pemuda untuk terlibat dalam peningkatan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia dan sumber daya alam dalam bentuk usaha mikro.
3. Bagi Individu
- Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam mempraktikan teori-teori, sekaligus sebagai salah satu upaya membantu masyarakat untuk bangkit dan semangat dalam meningkatkan kualitas dan produktifitas usahanya terutama dibidang usaha kecil sehingga secara tidak langsung dapat membantu pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan serta memangkas tingkat pengangguran.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Integritas dan Kreatifitas Pemuda
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, integritas adalah mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Sedangkan menurut Adreas Harefa (2008), integritas merupakan tiga kunci yang diamati, menunjukkan kejujuran, memenuhi komitmen dan berprilaku secara konsisten. Integritas sering diartikan sebagai satunya pikiran, perkataan dan perbuatan. Jika merujuk pada kata asalnya, yaitu integer dan integration, maka integritas mempunyai makna berbicara dengan utuh dan sepenuh-penuhnya (Lilik Agung, 2007).
Pengertian di atas memberikan gambaran bahwa integritas merupakan sifat yang memberikan gambaran tentang suatu keadaan yang dimiliki oleh privasi manusia, sehingga akan terlihat potensi yang mengendap pada dirinya serta terpancarkan sikap wibawa baik dan jujur. Dengan melekatnya integritas tinggi, seorang pemuda akan kompeten dalam mengembangkan roda perekonomian rakyat. Masyarakat pun akan merasakan adanya kelebihan serta perlu mengaplikasikan terobosan yang diberikan oleh pemuda berintegritas. Dengan integritas ini pula pemuda mampu menyuntik ide-ide cemerlang pada masyarakat sebagai upaya menciptakan masyarakat kreatif dalam mengembangkan usaha kecil.
Sedangkan terkait kreatifitas, Utami Munandar (1995: 25) menjelaskan kreatifitas adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
Sedangkan Imam Musbikin (2006: 6), kreatifitas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan yang baru, atau tidak diduga sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang tidak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal yang ada, dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu dijawab.
Para pemuda harus bersinergi dan bersatu agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi elemen masyarakat. Atau sekurang-kurangnya memberikan ide kreatif untuk perkembangan ekonomi masyarakat. Apabila semua berusaha, pasti ada kesempatan untuk menangkap peluang di tengah ancaman ekonomi, asalkan mempunyai kemampuan, potensi, dan kreatifitas yang tinggi.
Kreatifitas dan integritas ini perlu dilakukan dan dimulai dari pendekatan. Pendekatan adalah cara unggul bagi pemuda mewujudkan ketertarikan terhadap suatu hal dalam upaya lebih mengenal tentang apa yang didekati. Pemuda yang melakukan pendekatan terhadap masalah ekonomi akan lebih mengerti banyak hal tentang berbagai masalah ekonomi. Sesuai dengan kemampuan, kreatif dan inovatif serta tingkat pemahaman pemuda terhadap suatu probelamatika. Pemuda tersebut akan berfikir aktif untuk menemukan solusi yang kreatif untuk melakukan sebuah perubahan.
B. Pentinganya Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi yaitu satu salah cara untuk melindungi agar penghasilan masyarakat yang kita upayakan meningkat dan tidak digerogoti oleh kenaikan harga melalui pertumbuhan yang tinggi dan peningkatan kualitas pertumbuhan. Stabilitas perekonomian adalah prasyarat dasar untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat. Stabilitas perekonomian sangat penting untuk memberikan kepastian berusaha bagi para pelaku ekonomi. (Batunanggar: 2003).
Perekonomian yang tidak stabil menimbulkan biaya yang tinggi bagi perekonomian dan masyarakat. Ketidakstabilan akan menyulitkan masyarakat, baik swasta maupun rumah tangga, untuk menyusun rencana ke depan, khususnya dalam jangka lebih panjang yang dibutuhkan bagi investasi. Tingkat investasi yang rendah akan menurunkan potensi pertumbuhan ekonomi panjang. Adanya fluktuasi yang tinggi dalam pertumbuhan keluaran produksi akan mengurangi tingkat keahlian tenaga kerja yang lama menganggur.
Mengingat pentingnya stabilitas ekonomi mikro bagi kelancaran dan pencapaian sasaran pembangunan nasional, Pemerintah bertekad untuk terus menciptakan dan memantapkan stabilitas ekonomi mikro.
C. Langkah-Langkah Menumbuhkan Ekonomi Kreatif
Keterpurukan ekonomi masyarakat harus diatasi dengan berbagai langkah, karena langkah yang telah dirancang sebaik mungkin tidak semuanya berjalan mulus di lapangan. Bila satu program yang diterapkan tidak mampu membantu ekonomi masyarakat, maka jalan lain harus difikirkan oleh Pemerintah ataupun pemuda dalam bentuk ide kreatif. Bila usaha mikro dibidang pertanian tidak mungkin untuk dikembangkan, maka masyarakat atau lembaga pemberi modaldapat menggarap sumber daya alam yang berpotensi berkembang dalam suatu wilayah.
Pemerintah dan pemuda yang tergabung dalam lembaga perekonomian perlu memahi betul kondisi lingkungan masyarakat, potensi alamnya. Hal ini senada dengan ungkapkan Alvin Toffler (1989), ia dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat yang merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif.
Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan model-model ekonomi. Di dunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya penemuan ide-ide besar bersamaan dengan penemuan jutaan ide-ide kecillah yang membuat ekonomi tetap tumbuh. Ide adalah instruksi yang membuat kita mengkombinasikan sumber daya fisik yang penyusunannya terbatas menjadi lebih bernilai. Romer juga berpendapat bahwa suatu negara miskin karena masyarakatnya tidak mempunyai akses pada ide yang digunakan dalam perindustrian nasional untuk menghasilkan nilai ekonomi.
Peran ide dalam mengembangkan ekonomi memang tidak dapat dipungkiri. Tanpa ide cemerlang langkah apapun sulit untuk digerakkan. Dengan ide dunia perekonomian akan tumbuh subur, dengan ide pula menjalakan roda Pemerintahan pun akan berhasil. Pendidikan yang sukses adalah pendidikan yang dapat mencetus ide baru untuk kemajuan bangsa di segala sektor. Pemilik ide-ide kreatif ini tentunya melekat pada pribadi pemuda, dengan spirit dan samangat juang yang tinggi. Namun demikian, tidak menolak ide yang dimunculkan oleh para pendahulu, yakni generasi yang lebih awal dari pemuda, karena mereka juga punya ide yang cukup matang dan memiliki segudang pengelaman di bidang masing-masing.
Howkins (2001) dalam bukunya The Creative Economy seperti disebutkan oleh Dos Santos menemukan kehadiran gelombang ekonomi kreatif setelah menyadari pertama kali pada tahun 1996 ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai nilai penjualan sebesar US$ 60,18 miliar yang jauh melampaui ekspor sektor lainnya seperti otomotif, pertanian, dan pesawat. Menurut Howkins ekonomi baru telah muncul seputar industri kreatif yang dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, merek, royalti dan desain. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Ekonomi kreatif memang sangat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di negara-negara yang ketersediaan sumber daya alamnya sangat terbatas di bidang pertanian, industri serta hasil laut. Indonesia dengan berbagai budaya, seni dan corak berfikir masyarakat sangat memungkinkan untuk mengembangkan usaha mikro. Ekonomi kreatif dapat pula dilakukan dengan memanfaatkan barang bekas sehingga membentuk sebuah kerajinan yang memiliki nilai ekonomis, seni serta manfaat bagi masyarakat.
Mantan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi, Erman Suparno menyatakan, visi misi capres Nomor Urut 2 Joko Widodo (Jokowi), menurutnya lebih realistis terutama untuk program peningkatan ekonomi kreatif. Menurutnya, dalam visi Jokowi sudah terlihat aksi yang riil mengenai pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
D. Peran Pemuda Dalam Membangun Ekonomi Rakyat
Setiap masa membutuhkan kehadiran pemuda sebagai garda terdepan dalam menuntaskan problematika sosial dalam tatanan hidup masyarakat. Bahkan ada ungkapan, setiap orang ada masanya, dan setiap masa ada orangnya. Ketika suatu negara sedang bergejolak dari segala lini, pemudalah yang harus meredakan serta memberi solusi atas peristiwa itu.
Masih kita ingat perkataan Soekarno, “Berikan aku sepuluh orang pemuda, maka akan kuguncang dunia”. Kepercayaan kepada pemuda juga disanjungkan oleh proklamator RI kedua, yakni Bung Hatta; “Saya percaya akan kebulatan hati pemuda Indonesia, yang percaya akan kesanggupannya berjuang dan menderita”. Motivasi itu disampaikan demi merangsang spirit perjuangan pemuda untuk merebut kemerdekaan RI. Namun penting diingat, tujuan merebut kemerdekaan adalah upaya penting untuk memajukan Indonesia dari sektor pendidikan, budaya, agama, keadaan sosial, meningkatkan kesejahteraan serta memajukan ekonomi anak bangsa yang selama penjajahan sangat memprihatinkan. Hal yang sangat didambakan oleh pemuda pejuang adalah kestabilan ekonomi dalam masyarakat. Artinya melalui misi merebut kemerdekaan terlibat langsung pemuda dalam memperbaiki perekonomian di tanah Ibu Pertiwi.
Peran pemuda dalam bidang ekonomi tidak berhenti disitu, usai proklamtor kemederkaan NKRI, pemuda semakin giat membantu pembangunan ekonomi rakyat. Bahkan era globalisasi ini banyak pemuda mulai terjun ke berbagai wirausaha mikro serta lembaga pengembangan ekonomi masyarakat. Tidak jarang pula dijumpai pemuda kreatif dan inovasi dalam menghasilkan karya seni yang bernilai ekonomis. Upaya seperti ini makin melaju tajam dengan munculnya pemuda intelektual yang berjiwa bisnis.
Sangat banyak dijumpai pemuda yang tekun dan semakin buas mencari potensi strategis untuk mengembangkan wirausaha yang intinya memperbaiki pembangunan ekonomi masyarakat. Berikut beberapa pemuda dalam bentuk organisasi atau perorangan yang ikut meningkatkan ekonomi masyarakat.
Seperti Forum Pemuda Produktif Aceh (FPPA) yang memiliki visi menjadi wadah komunikasi, sosioalisasi dan interaksi serta menciptakan jaringan wirausaha untuk kemandirian pemuda. Sedangkan misinya;
a. Mengembangkan model pelatihan dan keterampilan melalui kemitraan lintas stakeholder terhadap kelompok usaha pemuda Produktif.
b. Mendorong terlembaganya kelompok usaha pemuda Produktif sebagai agen pembangunan dalam bidang dunia usaha bagi pemuda, pencipta lapangan kerja.
c. Terlaksananya program pendampingan kepada pemuda untuk penguatan sosial ekonomi.
Muhammad Zikri Affan, pemuda asal Pidie yang juga santri dan guru di Dayah Babussalam Al-Aziziyah Blang Mee Barat Jeunieb. Ia berhasil menjalankan bisnis pembayaran online. Ia memulai usahanya sebagai penyedia aplikasi untuk memfasilitasi transaksi pelanggan dari perusahaan-perusahaan, koperasi atau komunitas yang melayani pembayaran PLN, Telkom, PDAM dan lain-lain di bawah jaminan salah satu Bank Syari’ah. Bisnis ini sekarang lebih dikenal dengan Payment Poin Online Bank. Dan monitoring transaksi mitra di bawah jaminan salah satu Bank Syari’ah, (Serambi Indonesia edisi 19/1/2015).
Dia juga ahli di bidang designer website, aktif sebagai developer (perancang) server koneksi host to host, IP dan XML, developer web design sistem XML, script, wordpress, joomla. Bisnis secara online ini dikelola Muhammad Zikri di Dayah Babussalam, tepatnya dalam ruang kamar atau biliknya di dayah tersebut. Usahanya terus berkembang dan mulai membuahkan hasil saat ia bisa membeli kendaraan untuk menunjang aktivitasnya yang cukup padat dalam mengembangkan jaringan ke beberapa daerah di Aceh, (Serambi Indonesia edisi 19/1/2015).
Di Aceh Timur terdapat seorang pengusaha muda, Bung Yopi, Direktur CV. Yopi Tour & Travel. Pemuda Aceh Timur ini sukses menjalankan bisnis sebagai pemadu modal bagi turis asing terutama dari Malaysia di Banda Aceh, berkat kegigihannya ia berhasil mendatangkan para turis manca negara yang kemudian dapat meraup keuntungan rata-rata 15 juta rupiah perbulan.
Demikian juga para alumni MAN Montasik Kabupaten Aceh Besar mengadakan kesepakatan berwirausaha, yaitu;
a. Jenis Usaha Jual Pupuk
b. Modal yang dibutuhkan Rp 2.500.000 (dibagi jumlah alumni yang mau).
c. Sumber modal adalah dari saham Alumni.
d. Usaha di jalankan dengan sistim bagi hasil (Mawah) atau 70% keuntungan untuk pengusaha dan 30% untuk penyerta saham dibagi proporsional pasca usaha.
e. Usaha dijalankan oleh alumni yang di tunjuk.
Anggota alumni yang sudah siap menyertakan saham sebanyak 14 orang. Sampai hari ini para alumni yang ingin ikut bergabung masih dibuka peluang oleh pengurus. Usaha ini memiliki konsep dari kita oleh kita dan untuk kita demi kebersamaan kita semuanya.
Adrianus Vito Sinaga, kelahiran Jakarta, 8 Oktober 1993 yang sekarang berdomisili di Medan ini adalah salah satu pemuda sukses. Pada usia 19 tahun dia sudah berhasil menjadi pengusaha muda lewat Brand Kaos Punya Medan, dengan omset hingga 40 juta per bulannya. Vito sekarang tidak hanya berjualan online saja tetapi juga memiliki outlet fisik di beberapa tempat di Medan. Diapun sekarang ingin memulai ekspansi lewat Brand Punya Aceh dan daerah lainnya hingga ingin membuat brand Punya Indonesia, (blog.maxmanroe).
Selain itu, Lembertus Darian, sejak usia 16 tahun sudah memperoleh penghargaan Top New Sales 2010 dengan menjadi sales perusahaan importir. Lambertus punya banyak bisnis. Ia memiliki omset saat itu mencapai 95 juta per bulannya. Diapun melebarkan sayapnya dengan menanam saham sebesar 25% di perusahaan peralatan rumah tangga bernama PT. Trijaya Mekar Mandiri. Selain itu, dia menjadi distributor produk jahe merah instan Cap Cangkir Mas, distributor Stick Jelly Food dan punya merk dagang sendiri untuk produk cairan pembersih kamar mandi, (blog.maxmanroe).
Reza Nurhilman adalah pemuda di balik populernya “Keripik Setan” Maicih. Berpikir out of the box, Reza memulai bisnis keripik singkong super pedas ini sendirian pada usia 23 tahun. Dia mendirikan UKM ini dengan menggandeng produsen keripik lokal di Bandung. Bermodal awal Rp 15 juta, Reza memasarkan produknya dari mulut ke mulut dan memanfaatkan situs jejaring sosial Twitter. Dia lalu menerapkan pola keagenan yang disebutnya “jenderal” untuk lebih dapat menjangkau konsumen.
Kesuksesan Maicih bahkan menginspirasi orang lain untuk membuat produk serupa. Ada yang mengambil singkong sebagai bahan baku. Ada pula yang mengambil bahan lain untuk dijadikan keripik, seperti ubi. Wirausahawan yang memngikuti jejak Reza kebanyakan kalangan pemuda, hal ini dikarenakan mereka terinspirasi kreatifitas Reza dalam memasarkan Maicih hingga ke luar kota, (blog.duitpintar.com).
Masih banyak peran pemuda dalam ekonomi yang tidak penulis sebutkan. Terkahir, peran pemuda yang tergabung dalam instansi SKPA juga tidak dapat dipungkiri, terutama yang bergerak melalui Dinas Pemuda dan Olahraga, baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota sebagai pengelola anggaran demi kemakmuran masyarakat Aceh. DISPORA juga tidak pernah lelah membentuk wadah-wadah pemuda kreatif serta pelaksanaan pelatihan berbasis wirausaha. Karenanya, peran pemuda dalam bentuk bagaimana pun, melalui lembaga apapun tidak bisa diabaikan sebagai pendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat Aceh khususnya dan umumnya Indonesia.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Sifat Penelitian
Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya permasalahan. Penelitian ini menggunakan metode korelasi yaitu metode dengan menghubungkan antara variabel yang dipilih dan dijelaskan dan bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel yang lain. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menekankan pada data-data yang ada, (M.Iqbal Hasan: 2002).
B. Waktu
Waktu Penelitian ini dilakukan pada 28 Agustus sampai dengan 10 September 2015, yang bertempat di Kantor Pusat Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah Lambaro Kabupaten Aceh Besar.
C. Sumber Data
Data primer dalam penelitian ini adalah informasi yang diperoleh dari Lembaga Keuangan Beng Mawah. Sedangkan untuk data skunder meliputi buku, majalah, artikel, jurnal dan barbagai referensi lainnya.
D. Tehnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Dalam hal ini penulis akan melakukan identifikasi wacana Beng Mawah, buku-buku dan artikel yang mempunyai kaitan dengan permasalahan karya ini.
E. Teknik Analisis Data
Hal pertama sekali yang penulis lakukan adalah mengumpulkan data untuk dianalisis dengan teknik pengolahan berikut;
1. Melakukan pemilahan dan penyusunan klasifikasi data
2. Melakukan penyunting data untuk membangun kinerja analisis data
3. Melakukan konfirmasi data yang memerlukan verifikasi dan pendalaman
4. Melakukan analisis data sesuai dengan konstruksi pembahasan hasil penelitian.
Tahap pertama pengolahan data dimulai dari penelitian pendahuluan hingga tersusunnya usulan penelitian. Tahap kedua, pengolahan data yang lebih mendalam dilakukan dengan cara mengolah hasil dokumentasi dan pengumpulan berbagai informasi. Tahap ketiga, setelah itu dilakukan pemeriksaan keabsahan data hasil dokumentasi dan penelitian serta membandingkan data tersebut dengan berbagai informasi yang terkait. Pada tahap ini, pengolahan data dianggap optimal apabila data yang diperoleh sudah layak dan lengkap serta dapat merepresentasikan masalah yang dijadikan obyek penelitian.
Tahap akhir adalah menganalisis data dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang dilakukan dengan pendekatan analisis kualitatif. Kemudian data tersebut disimpulkan secara komprehensif dan deskriptif analitik, hingga mendapatkan kesimpulan akhir.
BAB IV
KEDUDUKAN BENG MAWAH
A. Profil Umum Beng Mawah
Istilah “Beng Mawah” terdiri dari dua kata dalam tatanan bahasa Aceh. Kata “Beng” sebenarnya adopsi dari kata “Bank”, namun ditulis seperti saat kita menyebut kata “Bank”. Sedangkan istilah ‘Mawah” memiliki arti bagi hasil. Maksudnya bagi hasil antara Lembaga Keungan Mikro Beng Mawah, nasabah dan penyerta pihak ketiga yaitu pemilik modal. Jadi “Beng Mawah” adalah suatu lembaga ekonomi masyarakat yang berupaya mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam bidang agribisnis untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat berdasarkan prinsip koperasi dengan cara bagi hasil.
Beng Mawah resmi didirikan pada tanggal 19 November 2012. Pendirian Beng Mawah dilakukan oleh pemuda yang tergabung dalam lembaga “Saree School”. Pengurus Saree School telah menggagas terbentuknya sebuah lembaga keuangan mikro yang memberikan pelayanan khusus untuk sektor usaha di Aceh. Gagasan ini bermula dari kondisi realitas ekonomi masyarakat yang semakin terpuruk pada tahun 2007.
Pendirian Beng Mawah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, khususnya masyarakat di Kemukiman Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar, Lembaga Saree School, Konsorsium Aceh Baru, pihak perbankan (Bank Aceh, Bank Indonesia dan BPR Mustaqim), serta individu-individu yang secara intens mencurahkan pikiran dan waktunya selama ini.
Beng Mawah juga terinspirasi dari ekonomi dan budaya di Aceh, yaitu Mawah, dimana sistem bagi hasil keuntungan antara pemawah (pemberi modal) dengan peminjam yang mana nantinya keuntungan dari hasil usaha tersebut dibagi dua. Sistem mawah di Aceh biasanya perorang, misalnya pemilik lembu menyuruh seseorang memelihara lembu, kemudian ketika ada anak lembu, yaitu bagi hasil keuntungan dari anak lembu tersebut. Tetapi sekarang pemuda-pemuda Aceh yang kreatif mencoba strukturkan dan edukasikan masyarakat. Sistem Mawah yang tradisional, dibuat lebih modern. Dimana ada pencatatan terhadap proses akad Mawah dan juga ada pengurus yang secara periodik memastikan pembiayaan tersebut berjalan seperti diharapkan dan memberikan keuntungan bagi para pihak yang terlibat dalam proses pembiayaan ini, (blog.bengmawah.org).
Awalnya Beng Mawah memiliki kantor pusat yang beralamat di jalan Merak No.46D, Neusu Kota Banda Aceh. Namun akhir-akhir ini alamat kantornya berpindah ke Lambaro Kabupaten Aceh Besar.
Sejak dicetus tahun 2012 lalu, kini Beng Mawah telah memiliki banyak anggota yang tersebar di beberapa kabupaten atau kota di Provinsi Aceh bahkan luar Aceh. Wilayah operasional Beng Mawah saat ini terdapat di 4 daerah, yang berada dalam wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie dan Aceh Barat Daya.
Guna menyelaraskan dengan peraturan terbaru terkait badan hukum Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Koperasi, maka pada tanggal 28 Juli 2013 dilaksanakan pertemuan anggota guna menetapkan badan hukum lembaga Beng Mawah menjadi Koperasi. Pilihan koperasi ini mengingat apa yang telah dilaksanakan oleh Beng Mawah selama ini hampir sepenuhnya diakomodir dalam UU.nomor 17 tahun 2012 tentang koperasi.
2. Visi dsn Misi
- Visi
Sebagai lembaga keuangan mikro, Beng Mawah memiliki visi tersendiri, yaitu mewujudkan pemerataan ekonomi dan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik sehingga mampu berperan aktif dalam proses pembangunan.
- Misi
Misi Beng Mawah meliputi:
a. Memperkuat kapasitas pengelolaan keuangan anggota dan keluarga
b. Memfasilitasi permodalan usaha bagi anggota melalui konsep mawah
c. Menciptakan sistem pemasaran yang mendukung tumbuhnya kemandirian ekonomi masyarakat
d. Memperkuat organisasi dan jaringan masyarakat di akar rumput
3. Struktur Pengurus
Ketua Umum : Juanda Djamal
Direktur : Rizal Aiyub
Bendahara : Marwan
Bidang Pembiayaan : Mardiana
Bidang Pemasaran :Dedi yustenti
Bidang IT :Zulfahmi
Bidang Pengembangan SDM : Saddam Husen
Bidang Analisa usaha : Dedy Sufriadi
Bidang Kelembagaan :Andi Rizal
Bidang Pengawasan Keuangan : Husaini Ismail
Bidang Pengembangan Usaha : Supriadi
Bidang Hukum dan Kebijakan : Ikbal Farabi
4. Syarat Menjadi Anggota Beng Mawah
Setiap masyarakat memiliki hak untuk menjadi anggota Beng Mawah, diantara syarat menjadi Beng Mawah adalah;
a. Mengisi formulir pendaftaran.
b. Menyetor iuran pokok sebesar Rp. 50.000/orang.
c. Memiliki sertifikat modal (saham) Beng Mawah minimal 10 lembar/orang atau setara Rp.100.000 dan maksimal 100 lembar/orang atau setara dengan Rp.1.000.000.
d. Fotocopy KTP atau tanda pengenal lainnya sebanyak 2 lembar.
e. Pas Foto ukuran 3×4 sebanyak 2 lembar.
5. Penguatan Kapasitas Anggota
a. Pengelolaan keuangan dan usaha anggota.
b. Jaringan kerja dan keorganisasian.
6. Kelebihan Menjadi Anggota Beng Mawah
a. Anda telah mendukung akses pembiayaan bagi usaha kecil di Aceh.
b. Bebas anggunan bagi anggota yang ingin meminjam modal usaha.
c. Memperoleh pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) setiap akhir tahun bagi anggota pemilik saham.
d. Mendapatkan pendampingan selama menjalankan usaha, (blog.bengmawah.org).
B. Upaya Beng Mawah Dalam Meningkatkan Ekonomo Masyarakat Aceh
Berikut ini upaya atau peran pemuda dalam mengembangkan ekonomi masyarakat melalui Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah.
1. Penggemukan Sapi
Ternak Sapi merupakan salah satu jenis usaha yang telah berkembang lama di masyarakat Aceh. Selain lahan gembala yang tersedia cukup luas, iklim yang cukup mendukung menjadi pendukung bagi berkembangbiakan ternak sapi di beberapa kawasan di Aceh.
Harga jual daging sapi yang lumayan mahal dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia telah membuat prospek usaha ternak sapi sangatlah menggiurkan, terlebih lagi menghadapi hari-hari tertentu seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Meugang puasa Ramadhan maupun Meugang hari raya Idul Fitri dan Meugang hari raya Idul Adha. Kebutuhan yang besar akan daging sapi ini belum diikuti dengan usaha pemeliharaan sapi secara baik, dimana hampir sebahagian besar pemeliharaan sapi masih dilakukan secara tradisional dan dalam jumlah yang terbatas. Sehingga kebutuhan sapi masyarakat Aceh selama ini banyak disupply dari luar daerah.
Melihat peluang usaha ternak sapi tersebut, maka LKM Beng Mawah mulai Januari 2014 telah mengelola pembiayaan Mawah sapi untuk anggotanya yang berada di Kemukiman Saree, Kabupaten Aceh Besar. Dimana untuk tahap awal pembiayaan Mawah sapi ini dananya berasal dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang disalurkan oleh Bank Indonesia kantor perwakilan Banda Aceh. Adapun jumlah sapi yang diberikan pembiayaan sejumlah 22 ekor, terdiri dari 15 ekor jantan dan 7 ekor betina.
Ternak sapi tersebut diberikan kepada peternak yang telah menjadi anggota Beng Mawah guna dipelihara secara fattening (penggemukan) dan breeding (pembiakan) serta akan digulirkan kepada anggota lainnya setelah berakhirnya masa pemeliharaan yang telah disepakati. Metode pengelolaan usaha ternak secara Mawah yang telah berkembang secara turun temurun dalam masyarakat Aceh menjadi metode yang disepakati dalam hal bagi hasil usaha antara peternak dengan Beng Mawah.
Untuk pembiayaan sapi ini, akad Mawah yang disepakati antara Beng Mawah dengan peternak yaitu sebesar 30% keuntungan penjualan untuk Beng Mawah dan 70% untuk peternak. Dimana lamanya pembiayaan untuk Fattening adalah 1 tahun dan untuk Breeding adalah 3 tahun.
Guna mendukung pembiayaan mawah sapi ini, Beng Mawah membuka kesempatan kepada masyarakat luas untuk dapat terlibat dalam penyertaan modal bagi pembiayaan Mawah sapi. Dimana model pembiayaannya boleh untuk penggemukkan maupun pembiakan. Dengan lamanya akad pembiayaan 1-3 tahun, tergantung keinginan dari pihak yang menyertai modal Mawah.
Berikut ini aktifitas penggemukan dan ternak sapi di Keumukiman Saree Aceh Besar.
Sumber foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
2. Keripik Ubi
Singkong sekarang ini masih sedikit dimamfaatkan oleh masyarakat untuk di jadikan makanan ringan, terkait hal ini, beberapa pemuda dari Kec. Baitussalam mengunjungi Beng Mawah menawarkan kerjasama pengolahan keripik singkong pedas gomu-gomu yang berbeda dengan keripik biasanya. Mereka mengajukan bantuan usaha untuk pengembangan usaha yang telah mereka jalankan.
Berikut singkong produk pemuda Kecamatan Baitussalam Aceh Besar.
Sumber foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
3. Jualan Sayuran
Seroang Ibu yang menjajakan barang dagangannya di lapak kaki lima di kawasan Lambaro Aceh Besar. Setelah menjadi bagian dari Beng Mawah akhirnya Ibu ini berinisiatif membuka usaha kecal-kecilan serta kerja sama dengan pihak Beng Mawah.
Sumber foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
4. Budidaya Jahe
TIM Beng Mawah meninjau lahan budidaya jahe di Gampong lampaya.
ini adalah produk unggulan dari Gampong Lampaya Lhoknga, sangat menjanjikan bagi pengembangan ekonomi rakyat kedepan.
- Pengolahan dan Pemasaran
Rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda tidak bertahan lama disimpan di gudang. Untuk itu diperlukan pengolahan secepatnya agar tetap layak dikonsumsi. Untuk mendapatkan rimpang jahe yang berkualitas, jahe dipanen pada umur tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua.
Jahe segar selain dipasarkan dalam bentuk olahan jahe, juga dipasarkan dalam bentuk jahe segar, yaitu setelah panen, jahe dibersihkan dan dijual kepasaran.
Terdapat beberapa hasil pengolahan jahe yang terdapat di pasaran, yaitu:
1. Jahe Kering
Merupakan potongan jahe yang dikeringkan dengan irisan memotong serat irisan tipis (digebing). Jenis ini sangat populer di pasar tradisional.
2. Awetan Jahe
Merupakan hasil pengolahan tradisional dari jahe segar. Yang paling sering ditemui di pasaran adalah, tingting jahe (permen jahe), acar, asinan, sirup, dan jahe instan. Beberapa jenis olahan jahe ini disukai konsumen dari daerah Asia dan Australia.
3. Jahe Bubuk
Merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari jahe menggunakan teknologi industri, jahe dikeringkan selanjutnya digiling dengan kehalusan butiran bubuk yang ditentukan. Bubuk jahe diperlukan untuk keperluan farmasi, minuman, alkohol dan jamu. Biasanya menggunakan bahan baku jahe kering.
4. Oleoresin Jahe
Adalah hasil pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Bentuknya berupa cairan cokelat dengan kandungan minyak asiri 15 hingga 35%.
Berikut ini aktifitas usaha jahe masyarakat yang bekerja sama dengan LKM Beng Mawah. TIM Beng Mawah bersama Keuchik Lampaya meninjau lokasi budidaya Jahe di Lhok Nga Kabupaten Aceh Besar dan Lamno Kabupaten Aceh Jaya.
Sumber foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
5. Usaha Pangkas Rambut
Beng Mawah Aceh juga kedatangan tamu besar dari akuntan Beng Mawah Lambada Lamjampok Ingin Jaya Aceh Besar. Kedatangannya dengan agenda membicarakan soal sistim bagi hasil yang akan di berikan pembiayaan bagi pengusaha Pangkas Rambut di Gampong Lambada.
6. Petani Tambak
TIM Beng Mawah Aceh sedang mensosialisasikan sistim kerja Beng Mawah kepada salah satu tokoh masyarakat Krueng Raya Aceh Besar (Tek Ruyong) di Wisma Permata Hati Banda Aceh, pertemuan ini berlangsung sehubungan dengan keinginan Tek Ruyong untuk menggagas Beng Mawah bagi nelayan dan petani tambak untuk wilayah Krueng Raya dan sekitarnya.
Dalam kesempatan lain juga para petani tambak dan nelayan di wilayah Krueng Raya mengundang pihak pengelola untuk sosialisasi Beng Mawah di tempat mereka, dan kini sudah terbentuk Beng Mawah "Krueng Raya" dengan jumlah anggota sementara 41 orang yang anggotanya terdiri dari petani tambak dan nelayan.
Berikut foto Tek Ruyong dengan pengurus Beng Mawah.
Sumber foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
7. Ternak Kambing
Beng Mawah juga menjalin kerja sama dengan peternak kambing di Gampong Emperum Lamtemen Banda Aceh. Keadaan kandang yang luas dipersiapkan untuk para saudagar yang berminat menginvestasikan modalnya pada usaha budidaya kambing di wilayah Banda Aceh.
Sumber foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
8. Budidaya Ikan Air Tawar
TIM Beng Mawah melihat budidaya ikan air tawar lumayan punya prospek kalau di lakukan pengembangan di seputaran Seulawah, selain airnya bersih, tempat nya juga lumayan masih bagus dan luas untuk di buka lahan bagi para pecinta budidaya ikan air tawar seperti ikan kerling.
Sumber foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
9. Kacang Tanah
Kacang tanah merupakan salah satu konmuditi unggulan di wilayah Saree Aceh Besar, oleh karna itu, hal ini perlu di kembangkan supaya mata pencaharian masyarakat bisa tetap berlangsung untuk peningkatan ekonomi keluarga kedepan di wilayah Saree dan sekitarnya. Berikut ini tinjauan Tim Beng Mawah terhadap petani kacang di wilayah Saree.
Sumber foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
10. Jualan Duren
Menjelang musim durian, Beng Mawah juga dikunjungi oleh pemuda yang berkeinginan menjual durian. Dalam hal ini Beng Mawah juga memberikan kesempatan buat salah satu pemuda untuk memulai usaha jual durian di Gampong Lampenerut depan Mesjid Lampenerut Aceh Besar. Berikut ini foto aktifitas dagang Muslim.
Sumber foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
11. Dagangan Gorengan
Salah satu unit usaha yang di biayai oleh Beng Mawah Lambada di Desa Lambada, Kec. Ingin Jaya Kab. Aceh Besar. Usaha dagang gorengan ini merupakan gagasan dari komunitas perempuan muda Gampong Lambada.
Sumber foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
12. Jualan Bensin
Lembaga Keungan Mikro Beng Mawah juga memberikan bantuan modal usaha kepada Ibu Rahimah untuk menjalankan bisnis jualan Bahan Bakar Minyak secara eceran di Lambada.
Sumber foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
Pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa peran pemuda dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Aceh melalui Lembaga Keuang Mikro Beng Mawah sangat efektif. Mereka telah melakukan banyak hal demi kemajuan ekonomi masyarakat. Dengan lembaga tersebut pemuda telah membantu Pemerintah dalam menuntaskan kemiskinan. Lebih dari itu, pemuda yang tergabung dalam Beng Mawah telah menyediakan lapangan kerja baru bagi pengangguran di Aceh.
C. Produk Beng Mawah
Produk LKM Beng Mewah terbagi atas dua macam saham, yaitu saham personal dan Saham sosial.
a. Saham Personal
Saham ini hanya diperuntukkan untuk individu atau perorangan. Sedangkan syaratnya adalah;
1. Mengisi surat perjanjian jual beli saham.
2. Photocopy identitas (KTP/SIM/Passport).
3. Hanya boleh membeli maksimal 5 lembar saham
b. Saham Sosial
Yang diperuntukkan untuk individu atau perorangan, lembaga sosial dan perusahaan atau badan hukum. Persyaratan yaitu;
1. Mengisi surat perjanjian jual beli saham
2. Photocopy identitas (KTP/SIM/Passport)
3. Pembelian lembar saham tidak dibatasi
c. Manfaatnya
1. Dana aman.
2. Pengelolaan dana secara syari’ah.
3. Tidak mendapatkan bagi hasil, tetapi mendapakn keuntungan sosial.
4. Dana dapat diambil dalam jangka waktu ± 5 tahun tanpa pemotongan.
Contoh perhitungan bagi hasil
Jika harga saham dijual perlembar Rp. 100.000,-
Penjualan saham per tahun sebanyak 3000 lembar.
Diketahui Sisa Hasil Usaha (SHU) per tahunnya Rp. 100.000.000,
Perbandingan bagi hasil adalah 50 : 50.
Jadi pembagiannya,
Bagian pemegang saham adalah : 50 % x Rp. 100.000.000,-.
Rp. 50.000.000 x (1 lbr)/(3000 lbr)
Rp. 16.666,-
Maka jumlah bagi hasil untuk pemegang saham sebesar Rp. 16.666 / orang / tahun.
Pinjaman yang akan dibiayai oleh LKM Beng Mawah, terbagi atas pinjaman kelompok dan pinjaman perorangan. Pinjaman kelompok yang akan dibiayai oleh LKM Beng Mawah adalah Kelompok Pertanian, Peternakan sapi dan Industri rumah tangga.
Simpanan Wajib anggota (tabungan). Tabungan yang disediakan oleh LKM Beng Mawah terdiri atas tabungan siswa, tabungan pendidikan dan tabungan keluarga.
d. Tabungan/ Simpanan
1. SIMAS (Simpanan Masyarakat)
Simpanan Masyarakat (SIMAS) adalah simpanan yang disediakan oleh Beng Mawah bagi masyarakat yang ingin menabung.
2. SIQUR (Simpanan Qurban)
Simpanan Qurban disediakan oleh Beng mawah bagi masyarakat yang ingin berqurban dan pengambilan ini disepakati 15 hari sebelum hari raya Idul adha.
3. SIDIK (Simpanan Pendidikan)
Simpanan Pendidikan (SIDIK) disediakan oleh beng mawah bagi masyarakat terutama Pelajar yang sedang melanjutkan pendidikan : SD,SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
4. SIPAN (Simpanan Masa Depan)
Simpanan Masa Depan (SIPAN) disediakan oleh beng Mawah bagi mereka yang mempunyai rencana seperti : Menikah, Membuka Usaha, dan lain-lain.
5. SIHAR (Simpanan Hari Raya)
Simpanan hari raya disediakan oleh Beng Mawah bagi masyarakat untuk persiapan dalam menghadapi hari-hari besar keagamaan. Dan pengambilannya disepakati 15 hari sebelum hari raya.
e. Pembiayaan Usaha
1. Mawah Ternak
2. Mawah Pertanian
3. Mawah Perdagangan
4. Mawah Industri Kecil Rumah Tangga
D. Respon Masyarakat Terhadap Beng Mawah
Walapun Beng Mawah merupakan model usaha sudah sejak lama dikenal dalam adat istiadat masyarakat Aceh, namun kehadirannya di era modern terasa sebagai terobosan baru untuk kemajuan ekonomi masyarakat. Bentuk usaha tradisional tersebut dikemas dalam bentuk modern yang lebih terarah dan dikelola secara profesional. Setelah berjalan hampir tiga tahun, Beng Mawah mendapat tanggapan serius dari berbagai elemen masyarakat Aceh.
Asisten II Sekda Aceh Besar, Samsul Bahri, mengapresiasi upaya BI yang turut serta mengembangkan sektor riil di Aceh Besar. Dia berharap, skema bagi hasil (mawah) yang telah dikembangkan oleh BI dan Beng Mawah dapat menjadi pilot project penggembangan sektor peternakan, terutama untuk peternak sapi di Aceh Besar, (Serambi Indonesia).
Kepala Bank BPR Mustaqim Aceh dan timnya sangat banyak memberikan saran dan masukan supaya Lembaga Keuangan Makro Beng Mawah bisa terus melanjutkan perluasan dan pendampingan kepada masyarakat untuk pemberdayaan ekonomi mikro di Aceh, (blog.bengmawah.org).
Salah satu masyarakat dari Gampong Lambarih Kec. Sukamakmur Aceh Besar menawarkan kerjasama dengan Beng Mawah dan Keudee Rakyat untuk mengelola pasar Gampong mereka yang berlokasi di depan jembatan Ayok ( Simpang Lubuk) supaya bisa kembali aktif sebagai mana pasar yang seharusnya. Ada pula petani yang menjadi mitra Beng Mawah, mereka menyatakan, yang dibutuhkan petani sekarang bukan hannya pinjaman berupa uang, tetapi harus ada pendampingan keberhasilan usaha dan jaminan pasar atas jenis usaha mereka, (blog.bengmawah.org).
Dalam kesempatan lain Tim Beng Mawah Aceh menerima kunjungan dari salah satu tokoh muda Banda Aceh, yaitu Dedi Supriatna, beliau sangat tertarik dengan konsep LKM Beng Mawah dan berencana mengajak tim Beng Mawah untuk bisa memfasilitasi terbentuknya Beng Mawah di Kecamatan Banda Raya Kota Banda Aceh, (blog.bengmawah.org).
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh mendatangi Beng Mawah berkaitan dengan rencana kegiatan bakti mahasiswa yang akan mereka lakukan di Saree Aceh Besar, dan kawan-kawan mahasiswa mengajak LKM Beng Mawah untuk bisa menjadi bagian mitra mereka dalam pendampingan masyarakat di lokasi kegiatan yang dimaksud,(blog.bengmawah.org).
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keberadaan Lembaga Keuangan Makro Beng Mawah merupakan hal yang paling dinantikan oleh masyarakat Aceh. Kehadiran Beng Mawah disambut baik oleh masyarakat, terutama mereka yang berjiwa wirausaha, tetapi tidak memiliki modal sebagai motor penggerak usahanya. Hal ini terlihat dari sikap antusiasnya masyarakat Aceh untuk menjalin kerja sama dengan Beng Mawah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan;
1. Peran pemuda dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Aceh melalui Lembaga Keuang Mikro Beng Mawah sangat efektif. Mereka telah melakukan banyak hal demi kemajuan ekonomi masyarakat. Dengan lembaga tersebut pemuda telah membantu Pemerintah dalam menuntaskan kemiskinan. Lebih dari itu, pemuda yang tergabung dalam Beng Mawah telah menyediakan lapangan kerja baru bagi pengangguran di Aceh.
2. Keberadaan Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah merupakan hal yang paling dinantikan oleh masyarakat Aceh. Kehadiran Beng Mawah disambut baik oleh masyarakat, terutama mereka yang berjiwa wirausaha, tetapi tidak memiliki modal sebagai motor penggerak usahanya. Hal ini terlihat dari sikap antusiasnya masyarakat Aceh untuk menjalin kerja sama dengan Beng Mawah.
3. Pemuda melalui Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah telah bersinergi membangun ekonomi masyarakat dengan sikap jujur, menjauhkan hal riba dan memiliki kreatifitas yang tinggi dalam melihat potensi usah kecil serta mendahulukan masyarakat kurang mampu yang berjiwa wirausaha untuk diberikan modal usaha.
B. Saran
Mengakhiri karya ilmiah ini, penulis mengharapkan Pemerintah menjalin kerja sama yang serius dengan masyarakat dalam peningkatan ekonomi. Pemerintah harus pro aktif memberikan pelatihan wirausaha pada pemuda secara berkelanjutan. Seyogiyanya Pemerintah menyiapkan pendaping kepada setiap pemuda yang telah dibekali dan memulai bisnis usahanya. Kepada Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah agar memperluas jaringan usahanya ke seluruh Aceh.
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Lilik. Agung. Menumbuhkan Bisnis Yang Beradab. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. 2002.
Batunanggar. Pentingnya Stabilitas Sistem Keuangan. Majalah Pengembangan Perbankan Edisi 99 Maret 2003.
Diknas. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 1994.
Harefa. Adrias. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: Kompas. 2008.
Howkins, John. The Creative Economy: How People Make Money From Ideas New Edition. London: Panguin Global. 2001.
M. Iqbal Hasan. Pokok- pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.2002.
Munandar,Utami. Pengembangan Emosi dan Kreativitas. Jakarta: Rineka Cipta. 2004.
Toffler. Alvin. Future Shock (Kejutan Masa Depan), Terj. Sri Koesdiyantinah, Jakarta: Pantja Simpati. 1989.
Arsip dan Profil Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah.
http://bengmawah.org/profil.
https://blog.duitpintar.com/5-kisah-pengusaha-ukm-yang-sukses-memulai-bisnis-dari-nol.
LAMPIRAN
1. Logo Lembaga Keuangan Beng Mawah
2. Model Sertifikat Lembaga Keuangan Beng Mawah
3. Kwintasi Nasabah Lembaga Keungan Mikro Beng Mawah