IMPLEMENTASI KREATIFITAS DAN INTEGRITAS PEMUDA ACEH DALAM MEMBANGUN
EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BENG MAWAH
Diajukan Untuk Mengikuti LKTIP Bagi
Pemuda
Provinsi Aceh
Tahun 2015
Oleh :
Amiruddin
Dibiayai Oleh Dinas Pemuda dan
Olahraga
Provinsi Aceh
Tahun Anggaran 2015
DINAS
PEMUDA DAN OLAHRAGA
PROVINSI
ACEH
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Ekonomi
menjadi pilar penting untuk membangun sistem masyarakat yang berperadaban
tinggi, khususnya bidang perekonomian. Ekonomi yang mapan akan mendorong
masyarakat hidup lebih sejahtera dengan terpenuhinya segala kebutuhan hidup. Namun
tidak selamanya ekonomi suatu bangsa akan stabil, dampak tidak stabil ekonomi
bangsa akan merembes pada masyarakat yang akhirnya berujung pada krisis
keuangan, bahkan lebih ekstrim lagi akan meningkatnya penduduk miskin di setiap
negara.
Persoalan
kemiskinan bukan hanya menjadi fenomenal bangsa Indonesia, namun setiap bangsa
memiliki penduduk miskin yang tingkat kemiskinanya berbeda antar negara. Di
Indonesia sendiri sejak proklamir kemerdekaan sampai hsekarang catatan penduduk
miskin tidak pernah habis ditekan dengan berbagai program unggulan ekonomi pro
rakyat. Perlu diakui, pemerintah juga tidak pernah berhenti mencari solusi
menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran masyarakat Indonesia.
Hal
tersebut menimbulkan permasalahan kongkrit bagi masyarakat, seperti
bertambahnya pengangguran, munculnya bermacam kriminalisasi, serta putus
pendidikan bagi anak-anak disebabkan tidak mampu dibiayai. Minimnya pendidikan
terhadap anak bangsa juga akan mempercepat laju pertumbuhan penduduk miskin. Problematika
inilah yang harus dituntaskan oleh setiap elemen bangsa, baik pemerintah,
masyarakat dan terpenting adanya peran pemuda yang sejatinya memiliki spirit
tinggi dalam membangun masyarakat dari sisi ekonomi.
Indonesia, khususnya Aceh memiliki sumber daya alam di laut
dan darat yang melimpah, kekayaan alam ini sangat memungkinkan untuk
meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Potensi berkembangnya usaha kecil di
lingkungan masyarakat pun sangat beraneka ragam. Seperti pertanian serta
industri rumah tangga. Tentunya potensi yang tersedia ini membutuhkan
pengelolaan yang tepat dan profesional. Hal yang paling utama dibutuhkan oleh
masyarakat adalah dana sebagai modal penggerak usaha mikro. Sebagian kalangan
menganggap akses memperoleh modal usaha sangat sulit, kalaupun ada masih terbatas
dan tidak berkelanjutan.
Melihat realita ekonomi masyarakat kian hari makin terpuruk, maka
pemuda-pemuda unggul di Aceh mengambil inisiatif dan langkah strategis untuk
menumbuhkembangkan ekonomi rakyat dengan berbagai program. Salah satu langkah
yang ditempuh pemuda di Aceh yaitu mendirikan lembaga keuangan yang bisa
menumbuhkan pemuda kreatif untuk menciptakan lapangan ekonomi bagi masyarakat.
Instansi tersebut adalah Lembaga Keuangan Mikro “Beng Mawah”. Lembaga keuangan
ini didirikan pada tanggal 19 November 2012. Lahirnya lembaga tersebut juga
tidak menafikan peran Saree School, Konsorsium Aceh Baru, pihak perbankan
seperti Bank Aceh, Bank Indonesia dan BPR Mustaqim.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar balakang masalah di atas, maka perlu dikaji lebih lanjut tentang;
1.
Bagamaina
peran pemuda dalam mengembangkan ekonomi masyarakat melalui Lembaga Keuangan
Mikro Beng Mawah?
2.
Bagaimana
persepsi masyarakat terhadap Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah?.
3.
Bagaimana
Intergritas dan Keratifitas pemuda untuk meningkatkaan ekonomi masyarakat
melaluli Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah?.
C.
Manfaat dan Tujuan Penulisan
1.
Tujuan
Penulisan karya ilmiah ini untuk
memberikan gambaran atau menjelaskan peren pemuda dalam implementasi kreatifitas
dan integritas untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat melalui Lembaga
Keuangan Mikro Beng Mawah.
2.
Manfaat
Berdasarkan latar
belakang dan rumusan masalah di atas, karya ilmiah ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang dapat diterima oleh semua pihak yang terkait dengan
tema ini. Karya tulis ini diharapkan akan berguna dan bermanfaat, sebagai
berikut:
1.
Secara Akademis
-
Karya tulis ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi, rekomendasi, dan referensi bagi penulis
berikutnya, khususnya yang berkaitan dengan implementasi integritas dan kreatifitas
pemuda dalam meningkatkan ekonomi masyarakat melalui optimalisasi LKM Beng
Mawah.
2.
Secara Praktis
-
Dapat memberikan kontribusi
bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan pemerintah daerah melalui pemberian
dukungan para pemuda untuk terlibat dalam peningkatan kualitas dan produktifitas
sumber daya manusia dan sumber daya alam dalam bentuk usaha mikro.
3.
Bagi Individu
-
Diharapkan dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam mempraktikan teori-teori, sekaligus
sebagai salah satu upaya membantu masyarakat untuk bangkit dan semangat dalam
meningkatkan kualitas dan produktifitas usahanya terutama dibidang
usaha kecil sehingga secara tidak langsung dapat membantu pemerintah dalam
menurunkan angka kemiskinan serta memangkas tingkat pengangguran.
BAB
II
KAJIAN
TEORITIS
A.
Integritas dan Kreatifitas Pemuda
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, integritas adalah mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran. Sedangkan menurut Adreas Harefa (2008), integritas
merupakan tiga kunci yang diamati, menunjukkan kejujuran, memenuhi komitmen dan
berprilaku secara konsisten. Integritas sering diartikan sebagai satunya
pikiran, perkataan dan perbuatan. Jika merujuk pada kata asalnya, yaitu integer dan integration, maka
integritas mempunyai makna berbicara dengan utuh dan sepenuh-penuhnya (Lilik
Agung, 2007).
Pengertian
di atas memberikan gambaran bahwa integritas merupakan sifat yang memberikan
gambaran tentang suatu keadaan yang dimiliki oleh privasi manusia, sehingga
akan terlihat potensi yang mengendap pada dirinya serta terpancarkan sikap
wibawa baik dan jujur. Dengan melekatnya integritas tinggi, seorang pemuda akan
kompeten dalam mengembangkan roda perekonomian rakyat. Masyarakat pun akan
merasakan adanya kelebihan serta perlu mengaplikasikan terobosan yang diberikan
oleh pemuda berintegritas. Dengan integritas ini pula pemuda mampu menyuntik
ide-ide cemerlang pada masyarakat sebagai upaya menciptakan masyarakat kreatif
dalam mengembangkan usaha kecil.
Sedangkan terkait kreatifitas, Utami
Munandar (1995: 25) menjelaskan kreatifitas adalah suatu kemampuan umum
untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan
gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau
sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang
sudah ada sebelumnya.
Sedangkan Imam
Musbikin (2006: 6), kreatifitas adalah kemampuan memulai ide, melihat
hubungan yang baru, atau tidak diduga sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep
yang tidak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal yang
ada, dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu dijawab.
Para pemuda harus bersinergi
dan bersatu agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi elemen
masyarakat. Atau sekurang-kurangnya memberikan ide kreatif untuk perkembangan
ekonomi masyarakat. Apabila semua berusaha, pasti ada kesempatan untuk
menangkap peluang di tengah ancaman ekonomi, asalkan mempunyai kemampuan,
potensi, dan kreatifitas yang tinggi.
Kreatifitas dan integritas ini perlu dilakukan dan dimulai dari
pendekatan. Pendekatan adalah cara unggul bagi pemuda mewujudkan ketertarikan terhadap
suatu hal dalam upaya lebih mengenal tentang apa yang didekati. Pemuda yang
melakukan pendekatan terhadap masalah ekonomi akan lebih mengerti banyak hal
tentang berbagai masalah ekonomi. Sesuai dengan kemampuan, kreatif dan inovatif
serta tingkat pemahaman pemuda terhadap
suatu probelamatika. Pemuda tersebut akan berfikir aktif untuk menemukan solusi
yang kreatif untuk melakukan sebuah perubahan.
B.
Pentinganya Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi yaitu satu salah cara untuk melindungi
agar penghasilan masyarakat yang kita upayakan meningkat dan tidak digerogoti
oleh kenaikan harga melalui pertumbuhan yang tinggi dan peningkatan kualitas
pertumbuhan. Stabilitas perekonomian adalah
prasyarat dasar untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat. Stabilitas
perekonomian sangat penting untuk memberikan kepastian berusaha bagi para
pelaku ekonomi. (Batunanggar: 2003).
Perekonomian
yang tidak stabil menimbulkan biaya yang tinggi bagi perekonomian dan
masyarakat. Ketidakstabilan akan menyulitkan masyarakat, baik swasta maupun
rumah tangga, untuk menyusun rencana ke depan, khususnya dalam jangka lebih
panjang yang dibutuhkan bagi investasi. Tingkat investasi yang rendah akan
menurunkan potensi pertumbuhan ekonomi panjang. Adanya fluktuasi yang tinggi
dalam pertumbuhan keluaran produksi akan mengurangi tingkat keahlian tenaga
kerja yang lama menganggur.
Mengingat
pentingnya stabilitas ekonomi mikro bagi kelancaran dan pencapaian sasaran
pembangunan nasional, Pemerintah bertekad untuk terus menciptakan dan memantapkan
stabilitas ekonomi mikro.
C.
Langkah-Langkah Menumbuhkan Ekonomi Kreatif
Keterpurukan ekonomi masyarakat harus diatasi dengan berbagai
langkah, karena langkah yang telah dirancang sebaik mungkin tidak semuanya
berjalan mulus di lapangan. Bila satu program yang diterapkan tidak mampu
membantu ekonomi masyarakat, maka jalan lain harus difikirkan oleh Pemerintah ataupun
pemuda dalam bentuk ide kreatif. Bila usaha mikro dibidang pertanian tidak
mungkin untuk dikembangkan, maka masyarakat atau lembaga pemberi modaldapat
menggarap sumber daya alam yang berpotensi berkembang dalam suatu wilayah.
Pemerintah dan pemuda yang tergabung dalam lembaga
perekonomian perlu memahi betul kondisi lingkungan masyarakat, potensi alamnya.
Hal ini senada dengan ungkapkan Alvin Toffler (1989), ia dalam teorinya
melakukan pembagian gelombang peradaban ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang
pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri.
Ketiga adalah gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang
keempat yang merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide
dan gagasan kreatif.
Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang
ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di
kebanyakan model-model ekonomi. Di dunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya
penemuan ide-ide besar bersamaan dengan penemuan jutaan ide-ide kecillah yang
membuat ekonomi tetap tumbuh. Ide adalah instruksi yang membuat kita
mengkombinasikan sumber daya fisik yang penyusunannya terbatas menjadi lebih
bernilai. Romer juga berpendapat bahwa suatu negara miskin karena masyarakatnya
tidak mempunyai akses pada ide yang digunakan dalam perindustrian nasional
untuk menghasilkan nilai ekonomi.
Peran ide dalam mengembangkan ekonomi memang tidak dapat
dipungkiri. Tanpa ide cemerlang langkah apapun sulit untuk digerakkan. Dengan
ide dunia perekonomian akan tumbuh subur, dengan ide pula menjalakan roda Pemerintahan
pun akan berhasil. Pendidikan yang sukses adalah pendidikan yang dapat mencetus
ide baru untuk kemajuan bangsa di segala sektor. Pemilik ide-ide kreatif ini
tentunya melekat pada pribadi pemuda, dengan spirit dan samangat juang yang tinggi. Namun demikian,
tidak menolak ide yang dimunculkan oleh para pendahulu, yakni generasi yang
lebih awal dari pemuda, karena mereka juga punya ide yang cukup matang dan
memiliki segudang pengelaman di bidang masing-masing.
Howkins (2001) dalam bukunya The Creative Economy seperti
disebutkan oleh Dos Santos menemukan kehadiran gelombang ekonomi kreatif setelah menyadari pertama kali pada tahun 1996 ekspor karya
hak cipta Amerika Serikat mempunyai nilai penjualan sebesar US$ 60,18 miliar
yang jauh melampaui ekspor sektor lainnya seperti otomotif, pertanian, dan
pesawat. Menurut Howkins ekonomi baru telah muncul seputar industri kreatif yang dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti
paten, hak cipta, merek, royalti dan desain. Ekonomi kreatif merupakan
pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
Ekonomi kreatif memang sangat berperan dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, terutama di negara-negara yang ketersediaan sumber
daya alamnya sangat terbatas di bidang pertanian, industri serta hasil laut. Indonesia
dengan berbagai budaya, seni dan corak berfikir masyarakat sangat memungkinkan
untuk mengembangkan usaha mikro. Ekonomi kreatif dapat pula dilakukan dengan
memanfaatkan barang bekas sehingga membentuk sebuah kerajinan yang memiliki
nilai ekonomis, seni serta manfaat bagi masyarakat.
Mantan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi, Erman Suparno
menyatakan, visi misi capres Nomor Urut 2 Joko Widodo (Jokowi), menurutnya lebih realistis terutama untuk program peningkatan
ekonomi kreatif. Menurutnya, dalam visi Jokowi sudah terlihat aksi yang riil
mengenai pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
D.
Peran Pemuda Dalam Membangun Ekonomi Rakyat
Setiap masa membutuhkan kehadiran pemuda
sebagai garda terdepan dalam menuntaskan problematika sosial dalam tatanan
hidup masyarakat. Bahkan ada ungkapan, setiap orang ada masanya, dan setiap
masa ada orangnya. Ketika suatu negara sedang bergejolak dari segala lini,
pemudalah yang harus meredakan serta memberi solusi atas peristiwa itu.
Masih kita ingat perkataan Soekarno, “Berikan aku sepuluh orang pemuda, maka akan kuguncang
dunia”. Kepercayaan kepada pemuda juga disanjungkan oleh proklamator RI kedua,
yakni Bung Hatta; “Saya percaya akan kebulatan hati pemuda Indonesia, yang
percaya akan kesanggupannya berjuang dan menderita”. Motivasi itu disampaikan
demi merangsang spirit perjuangan pemuda untuk merebut kemerdekaan RI. Namun
penting diingat, tujuan merebut kemerdekaan adalah upaya penting untuk
memajukan Indonesia dari sektor pendidikan, budaya, agama, keadaan sosial,
meningkatkan kesejahteraan serta memajukan ekonomi anak bangsa yang selama
penjajahan sangat memprihatinkan. Hal yang sangat didambakan oleh pemuda
pejuang adalah kestabilan ekonomi dalam masyarakat. Artinya melalui misi
merebut kemerdekaan terlibat langsung pemuda dalam memperbaiki perekonomian di
tanah Ibu Pertiwi.
Peran pemuda dalam bidang
ekonomi tidak berhenti disitu, usai proklamtor kemederkaan NKRI, pemuda semakin
giat membantu pembangunan ekonomi rakyat. Bahkan era globalisasi ini banyak
pemuda mulai terjun ke berbagai wirausaha mikro serta lembaga pengembangan
ekonomi masyarakat. Tidak jarang pula dijumpai pemuda kreatif dan inovasi dalam
menghasilkan karya seni yang bernilai ekonomis. Upaya seperti ini makin melaju
tajam dengan munculnya pemuda intelektual yang berjiwa bisnis.
Sangat banyak dijumpai pemuda
yang tekun dan semakin buas mencari potensi strategis untuk mengembangkan wirausaha
yang intinya memperbaiki pembangunan ekonomi masyarakat. Berikut beberapa
pemuda dalam bentuk organisasi atau perorangan yang ikut meningkatkan ekonomi
masyarakat.
Seperti Forum Pemuda Produktif
Aceh (FPPA) yang memiliki visi menjadi wadah
komunikasi, sosioalisasi dan interaksi serta menciptakan jaringan wirausaha
untuk kemandirian pemuda. Sedangkan misinya;
a.
Mengembangkan model pelatihan
dan keterampilan melalui kemitraan lintas stakeholder terhadap kelompok usaha
pemuda Produktif.
b.
Mendorong terlembaganya
kelompok usaha pemuda Produktif sebagai agen pembangunan dalam bidang dunia
usaha bagi pemuda, pencipta lapangan kerja.
c.
Terlaksananya program
pendampingan kepada pemuda untuk penguatan sosial ekonomi.
Muhammad Zikri Affan, pemuda
asal Pidie yang juga santri dan guru di Dayah Babussalam Al-Aziziyah Blang Mee Barat
Jeunieb. Ia berhasil menjalankan bisnis pembayaran online. Ia memulai usahanya
sebagai penyedia aplikasi untuk memfasilitasi transaksi pelanggan dari
perusahaan-perusahaan, koperasi atau komunitas yang melayani pembayaran PLN,
Telkom, PDAM dan lain-lain di bawah jaminan salah satu Bank Syari’ah. Bisnis
ini sekarang lebih dikenal dengan Payment Poin Online Bank. Dan monitoring
transaksi mitra di bawah jaminan salah satu Bank Syari’ah, (Serambi
Indonesia edisi 19/1/2015).
Dia juga
ahli di bidang designer website, aktif sebagai developer (perancang) server
koneksi host to host, IP dan XML, developer web design sistem XML, script,
wordpress, joomla. Bisnis secara online ini dikelola Muhammad Zikri di
Dayah Babussalam, tepatnya dalam ruang kamar atau biliknya di dayah tersebut.
Usahanya terus berkembang dan mulai membuahkan hasil saat ia bisa membeli
kendaraan untuk menunjang aktivitasnya yang cukup padat dalam mengembangkan
jaringan ke beberapa daerah di Aceh, (Serambi Indonesia edisi 19/1/2015).
Di Aceh Timur terdapat seorang pengusaha muda,
Bung Yopi, Direktur CV. Yopi Tour & Travel. Pemuda Aceh Timur ini sukses
menjalankan bisnis sebagai pemadu modal bagi turis asing terutama dari Malaysia
di Banda Aceh, berkat kegigihannya ia berhasil mendatangkan para turis manca
negara yang kemudian dapat meraup keuntungan rata-rata 15 juta rupiah perbulan.
Demikian juga para alumni MAN Montasik
Kabupaten Aceh Besar mengadakan kesepakatan berwirausaha, yaitu;
a.
Jenis Usaha Jual Pupuk
b.
Modal yang dibutuhkan Rp 2.500.000 (dibagi
jumlah alumni yang mau).
c.
Sumber modal adalah dari saham Alumni.
d.
Usaha di jalankan dengan sistim bagi hasil
(Mawah) atau 70% keuntungan untuk pengusaha dan 30% untuk penyerta saham dibagi
proporsional pasca usaha.
e.
Usaha dijalankan oleh alumni yang di tunjuk.
Anggota alumni yang sudah siap menyertakan
saham sebanyak 14 orang. Sampai hari ini para alumni yang ingin ikut bergabung
masih dibuka peluang oleh pengurus. Usaha ini memiliki konsep dari kita oleh
kita dan untuk kita demi kebersamaan kita semuanya.
Adrianus Vito Sinaga, kelahiran Jakarta, 8
Oktober 1993 yang sekarang berdomisili di Medan ini adalah salah satu pemuda sukses.
Pada usia 19 tahun dia sudah berhasil menjadi pengusaha muda lewat Brand Kaos
Punya Medan, dengan omset hingga 40 juta per bulannya. Vito sekarang tidak
hanya berjualan online saja tetapi juga memiliki outlet fisik di beberapa
tempat di Medan. Diapun sekarang ingin memulai ekspansi lewat Brand Punya Aceh
dan daerah lainnya hingga ingin membuat brand Punya Indonesia, (blog.maxmanroe).
Selain itu, Lembertus Darian, sejak usia 16
tahun sudah memperoleh penghargaan Top New Sales 2010 dengan menjadi sales
perusahaan importir. Lambertus punya banyak bisnis. Ia memiliki omset saat itu
mencapai 95 juta per bulannya. Diapun melebarkan sayapnya dengan menanam saham
sebesar 25% di perusahaan peralatan rumah tangga bernama PT. Trijaya Mekar
Mandiri. Selain itu, dia menjadi distributor produk jahe merah instan Cap
Cangkir Mas, distributor Stick Jelly Food dan punya merk dagang sendiri untuk
produk cairan pembersih kamar mandi, (blog.maxmanroe).
Reza Nurhilman adalah pemuda di balik
populernya “Keripik Setan” Maicih. Berpikir out of the box, Reza memulai bisnis
keripik singkong super pedas ini sendirian pada usia 23 tahun. Dia mendirikan
UKM ini dengan menggandeng produsen keripik lokal di Bandung. Bermodal awal Rp
15 juta, Reza memasarkan produknya dari mulut ke mulut dan memanfaatkan situs
jejaring sosial Twitter. Dia lalu menerapkan pola keagenan yang disebutnya
“jenderal” untuk lebih dapat menjangkau konsumen.
Kesuksesan
Maicih bahkan menginspirasi orang lain untuk membuat produk serupa. Ada yang
mengambil singkong sebagai bahan baku. Ada pula yang mengambil bahan lain untuk
dijadikan keripik, seperti ubi. Wirausahawan yang memngikuti jejak Reza kebanyakan
kalangan pemuda, hal ini dikarenakan mereka terinspirasi kreatifitas Reza dalam
memasarkan Maicih hingga ke luar kota, (blog.duitpintar.com).
Masih banyak peran pemuda dalam ekonomi yang
tidak penulis sebutkan. Terkahir, peran pemuda yang tergabung dalam instansi
SKPA juga tidak dapat dipungkiri, terutama yang bergerak melalui Dinas Pemuda
dan Olahraga, baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota sebagai pengelola
anggaran demi kemakmuran masyarakat Aceh. DISPORA juga tidak pernah lelah
membentuk wadah-wadah pemuda kreatif serta pelaksanaan pelatihan berbasis
wirausaha. Karenanya, peran pemuda dalam bentuk bagaimana pun, melalui lembaga
apapun tidak bisa diabaikan sebagai pendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat
Aceh khususnya dan umumnya Indonesia.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Sifat Penelitian
Jenis
penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian lapangan (field research),
yaitu penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya permasalahan. Penelitian
ini menggunakan metode korelasi yaitu metode dengan menghubungkan antara
variabel yang dipilih dan dijelaskan dan bertujuan untuk meneliti sejauh mana
variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel yang lain. Adapun
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
yang menekankan pada data-data yang ada, (M.Iqbal Hasan: 2002).
B.
Waktu
Waktu
Penelitian ini dilakukan pada 28 Agustus sampai dengan 10 September 2015, yang
bertempat di Kantor Pusat Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah Lambaro Kabupaten
Aceh Besar.
C.
Sumber Data
Data
primer dalam penelitian ini adalah informasi yang diperoleh dari Lembaga
Keuangan Beng Mawah. Sedangkan untuk data skunder meliputi buku, majalah,
artikel, jurnal dan barbagai referensi lainnya.
D.
Tehnik Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Dalam hal ini penulis akan melakukan
identifikasi wacana Beng Mawah, buku-buku dan artikel yang mempunyai kaitan
dengan permasalahan karya ini.
E.
Teknik Analisis Data
Hal
pertama sekali yang penulis lakukan adalah mengumpulkan data untuk dianalisis
dengan teknik pengolahan berikut;
1.
Melakukan pemilahan dan
penyusunan klasifikasi data
2.
Melakukan penyunting
data untuk membangun kinerja analisis data
3.
Melakukan konfirmasi data yang memerlukan
verifikasi dan pendalaman
4.
Melakukan analisis data
sesuai dengan konstruksi pembahasan hasil penelitian.
Tahap pertama
pengolahan data dimulai dari penelitian pendahuluan hingga tersusunnya usulan
penelitian. Tahap kedua, pengolahan data yang lebih mendalam dilakukan dengan
cara mengolah hasil dokumentasi dan pengumpulan berbagai informasi. Tahap
ketiga, setelah itu dilakukan pemeriksaan keabsahan data hasil dokumentasi dan
penelitian serta membandingkan data tersebut dengan berbagai informasi yang
terkait. Pada tahap ini, pengolahan data dianggap optimal apabila data yang
diperoleh sudah layak dan lengkap serta dapat merepresentasikan masalah yang
dijadikan obyek penelitian.
Tahap akhir adalah
menganalisis data dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
dilakukan dengan pendekatan analisis kualitatif.
Kemudian data tersebut disimpulkan secara komprehensif dan deskriptif analitik,
hingga mendapatkan kesimpulan akhir.
BAB IV
KEDUDUKAN BENG MAWAH
A. Profil Umum Beng Mawah
Istilah “Beng Mawah” terdiri dari dua kata
dalam tatanan bahasa Aceh. Kata “Beng” sebenarnya adopsi dari kata “Bank”,
namun ditulis seperti saat kita menyebut kata “Bank”. Sedangkan istilah ‘Mawah”
memiliki arti bagi hasil. Maksudnya bagi hasil antara Lembaga Keungan Mikro
Beng Mawah, nasabah dan penyerta pihak ketiga yaitu pemilik modal. Jadi “Beng
Mawah” adalah suatu lembaga ekonomi masyarakat yang berupaya mengembangkan
usaha-usaha produktif dan investasi dalam bidang agribisnis untuk meningkatkan
kegiatan ekonomi masyarakat berdasarkan prinsip koperasi dengan cara bagi
hasil.
Beng Mawah resmi didirikan pada tanggal 19 November 2012. Pendirian Beng
Mawah dilakukan oleh pemuda yang tergabung dalam lembaga “Saree School”.
Pengurus Saree School telah menggagas terbentuknya sebuah lembaga keuangan
mikro yang memberikan pelayanan khusus untuk sektor usaha di Aceh. Gagasan ini
bermula dari kondisi realitas ekonomi masyarakat yang semakin terpuruk pada
tahun 2007.
Pendirian Beng Mawah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak,
khususnya masyarakat di Kemukiman Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh
Besar, Lembaga Saree School, Konsorsium Aceh Baru, pihak perbankan (Bank Aceh,
Bank Indonesia dan BPR Mustaqim), serta individu-individu yang secara intens
mencurahkan pikiran dan waktunya selama ini.
Beng Mawah juga terinspirasi dari ekonomi
dan budaya di Aceh, yaitu Mawah, dimana sistem bagi hasil
keuntungan antara pemawah (pemberi modal) dengan peminjam yang mana
nantinya keuntungan dari hasil usaha tersebut dibagi dua. Sistem mawah di Aceh biasanya
perorang, misalnya pemilik lembu menyuruh seseorang memelihara lembu,
kemudian ketika ada anak lembu, yaitu bagi hasil keuntungan dari anak lembu
tersebut. Tetapi sekarang pemuda-pemuda Aceh yang kreatif mencoba strukturkan dan
edukasikan masyarakat. Sistem Mawah yang tradisional, dibuat lebih modern. Dimana ada pencatatan
terhadap proses akad Mawah dan juga ada pengurus yang secara periodik
memastikan pembiayaan tersebut berjalan seperti diharapkan dan memberikan
keuntungan bagi para pihak yang terlibat dalam proses pembiayaan ini, (blog.bengmawah.org).
Awalnya Beng Mawah memiliki kantor pusat yang beralamat di jalan Merak No.46D, Neusu Kota Banda Aceh. Namun
akhir-akhir ini alamat kantornya berpindah ke Lambaro Kabupaten Aceh Besar.
Sejak dicetus tahun 2012 lalu, kini Beng Mawah telah memiliki banyak
anggota yang tersebar di beberapa kabupaten atau kota di Provinsi Aceh bahkan
luar Aceh. Wilayah operasional Beng Mawah saat ini terdapat di 4 daerah, yang
berada dalam wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie dan Aceh Barat Daya.
Guna menyelaraskan dengan peraturan terbaru terkait badan hukum Lembaga
Keuangan Mikro (LKM) dan Koperasi, maka pada tanggal 28 Juli 2013 dilaksanakan
pertemuan anggota guna menetapkan badan hukum lembaga Beng Mawah menjadi
Koperasi. Pilihan koperasi ini mengingat apa yang telah dilaksanakan oleh Beng
Mawah selama ini hampir sepenuhnya diakomodir dalam UU.nomor 17 tahun 2012
tentang koperasi.
2. Visi dsn Misi
-
Visi
Sebagai lembaga keuangan mikro, Beng Mawah memiliki visi tersendiri, yaitu
mewujudkan pemerataan ekonomi dan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik
sehingga mampu berperan aktif dalam proses pembangunan.
-
Misi
Misi Beng Mawah meliputi:
a. Memperkuat kapasitas pengelolaan keuangan anggota dan keluarga
b. Memfasilitasi permodalan usaha bagi anggota melalui konsep mawah
c. Menciptakan sistem pemasaran yang mendukung tumbuhnya kemandirian ekonomi
masyarakat
d. Memperkuat organisasi dan jaringan masyarakat di akar rumput
3. Struktur Pengurus
Ketua Umum : Juanda Djamal
Direktur : Rizal Aiyub
Bendahara : Marwan
Bidang Pembiayaan : Mardiana
Bidang Pemasaran :Dedi yustenti
Bidang IT :Zulfahmi
Bidang Pengembangan SDM : Saddam Husen
Bidang Analisa usaha : Dedy Sufriadi
Bidang Kelembagaan :Andi Rizal
Bidang Pengawasan Keuangan : Husaini Ismail
Bidang Pengembangan Usaha : Supriadi
Bidang Hukum dan Kebijakan : Ikbal Farabi
Bendahara : Marwan
Bidang Pembiayaan : Mardiana
Bidang Pemasaran :Dedi yustenti
Bidang IT :Zulfahmi
Bidang Pengembangan SDM : Saddam Husen
Bidang Analisa usaha : Dedy Sufriadi
Bidang Kelembagaan :Andi Rizal
Bidang Pengawasan Keuangan : Husaini Ismail
Bidang Pengembangan Usaha : Supriadi
Bidang Hukum dan Kebijakan : Ikbal Farabi
4. Syarat Menjadi Anggota Beng Mawah
Setiap masyarakat memiliki hak untuk menjadi anggota Beng Mawah, diantara
syarat menjadi Beng Mawah adalah;
a. Mengisi formulir pendaftaran.
b. Menyetor iuran pokok sebesar Rp. 50.000/orang.
c. Memiliki sertifikat modal (saham) Beng Mawah minimal 10 lembar/orang atau
setara Rp.100.000 dan maksimal 100 lembar/orang atau setara dengan Rp.1.000.000.
d. Fotocopy KTP atau tanda pengenal lainnya sebanyak 2 lembar.
e. Pas Foto ukuran 3×4 sebanyak 2 lembar.
5. Penguatan Kapasitas Anggota
a. Pengelolaan keuangan dan usaha anggota.
b. Jaringan kerja dan keorganisasian.
6. Kelebihan Menjadi Anggota Beng Mawah
a. Anda telah mendukung akses pembiayaan bagi usaha kecil di Aceh.
b. Bebas anggunan bagi anggota yang ingin meminjam modal usaha.
c. Memperoleh pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) setiap akhir tahun bagi anggota
pemilik saham.
d. Mendapatkan pendampingan selama menjalankan usaha, (blog.bengmawah.org).
B. Upaya Beng Mawah Dalam Meningkatkan Ekonomo
Masyarakat Aceh
Berikut ini upaya atau peran
pemuda dalam mengembangkan ekonomi masyarakat melalui Lembaga Keuangan Mikro Beng
Mawah.
1. Penggemukan
Sapi
Ternak Sapi merupakan salah satu jenis usaha
yang telah berkembang lama di masyarakat Aceh. Selain lahan gembala yang
tersedia cukup luas, iklim yang cukup mendukung menjadi pendukung bagi
berkembangbiakan ternak sapi di beberapa kawasan di Aceh.
Harga jual daging sapi yang lumayan mahal
dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia telah membuat prospek usaha ternak
sapi sangatlah menggiurkan, terlebih lagi menghadapi hari-hari tertentu seperti
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Meugang puasa Ramadhan
maupun Meugang hari
raya Idul Fitri dan Meugang hari
raya Idul Adha. Kebutuhan yang besar akan daging sapi ini belum diikuti dengan
usaha pemeliharaan sapi secara baik, dimana hampir sebahagian besar
pemeliharaan sapi masih dilakukan secara tradisional dan dalam jumlah yang
terbatas. Sehingga kebutuhan sapi masyarakat Aceh selama ini banyak disupply dari
luar daerah.
Melihat peluang usaha ternak sapi tersebut,
maka LKM Beng Mawah mulai Januari 2014 telah mengelola pembiayaan Mawah sapi
untuk anggotanya yang berada di Kemukiman Saree, Kabupaten Aceh Besar. Dimana
untuk tahap awal pembiayaan Mawah sapi
ini dananya berasal dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang disalurkan
oleh Bank Indonesia kantor perwakilan Banda Aceh. Adapun jumlah sapi yang
diberikan pembiayaan sejumlah 22 ekor, terdiri dari 15 ekor jantan dan 7 ekor
betina.
Ternak sapi tersebut diberikan kepada peternak
yang telah menjadi anggota Beng Mawah guna dipelihara secara fattening (penggemukan) dan breeding (pembiakan)
serta akan digulirkan kepada anggota lainnya setelah berakhirnya masa
pemeliharaan yang telah disepakati. Metode pengelolaan usaha ternak
secara Mawah yang telah
berkembang secara turun temurun dalam masyarakat Aceh menjadi metode yang
disepakati dalam hal bagi hasil usaha antara peternak dengan Beng Mawah.
Untuk pembiayaan sapi ini, akad Mawah yang disepakati antara Beng Mawah dengan
peternak yaitu sebesar 30% keuntungan penjualan untuk Beng Mawah dan 70% untuk
peternak. Dimana lamanya pembiayaan untuk Fattening adalah 1 tahun dan untuk Breeding adalah 3 tahun.
Guna mendukung pembiayaan mawah sapi
ini, Beng Mawah membuka kesempatan kepada masyarakat luas untuk dapat terlibat
dalam penyertaan modal bagi pembiayaan Mawah sapi.
Dimana model pembiayaannya boleh untuk penggemukkan maupun pembiakan. Dengan
lamanya akad pembiayaan 1-3 tahun, tergantung keinginan dari pihak yang
menyertai modal Mawah.
Berikut ini aktifitas penggemukan dan ternak
sapi di Keumukiman Saree Aceh Besar.
2. Keripik
Ubi
Singkong sekarang ini masih
sedikit dimamfaatkan oleh masyarakat untuk di jadikan makanan ringan, terkait
hal ini, beberapa pemuda dari Kec. Baitussalam mengunjungi Beng Mawah menawarkan
kerjasama pengolahan keripik singkong pedas gomu-gomu yang berbeda dengan
keripik biasanya. Mereka mengajukan bantuan usaha untuk pengembangan usaha yang
telah mereka jalankan.
Berikut singkong produk pemuda
Kecamatan Baitussalam Aceh Besar.
Sumber
foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
3. Jualan
Sayuran
Seroang Ibu
yang menjajakan barang dagangannya di lapak kaki lima di kawasan Lambaro Aceh
Besar. Setelah menjadi bagian dari Beng Mawah akhirnya Ibu ini berinisiatif membuka
usaha kecal-kecilan serta kerja sama dengan pihak Beng Mawah.
Sumber
foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
4. Budidaya
Jahe
TIM Beng Mawah meninjau lahan budidaya jahe di
Gampong lampaya.
ini adalah produk unggulan dari Gampong Lampaya Lhoknga, sangat menjanjikan bagi pengembangan ekonomi rakyat kedepan.
ini adalah produk unggulan dari Gampong Lampaya Lhoknga, sangat menjanjikan bagi pengembangan ekonomi rakyat kedepan.
-
Pengolahan dan Pemasaran
Rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur
yang masih muda tidak bertahan lama disimpan di gudang. Untuk itu diperlukan
pengolahan secepatnya agar tetap layak dikonsumsi. Untuk mendapatkan rimpang
jahe yang berkualitas, jahe dipanen pada umur tidak terlalu muda juga tidak
terlalu tua.
Jahe segar selain dipasarkan dalam bentuk olahan jahe, juga dipasarkan dalam bentuk jahe segar, yaitu setelah panen, jahe dibersihkan dan dijual kepasaran.
Terdapat beberapa hasil pengolahan jahe yang terdapat di pasaran, yaitu:
Jahe segar selain dipasarkan dalam bentuk olahan jahe, juga dipasarkan dalam bentuk jahe segar, yaitu setelah panen, jahe dibersihkan dan dijual kepasaran.
Terdapat beberapa hasil pengolahan jahe yang terdapat di pasaran, yaitu:
1.
Jahe Kering
Merupakan potongan jahe yang dikeringkan dengan
irisan memotong serat irisan tipis (digebing). Jenis ini sangat populer di
pasar tradisional.
2.
Awetan Jahe
Merupakan hasil pengolahan tradisional dari
jahe segar. Yang paling sering ditemui di pasaran adalah, tingting jahe (permen
jahe), acar, asinan, sirup, dan jahe instan. Beberapa jenis olahan jahe ini
disukai konsumen dari daerah Asia dan Australia.
3.
Jahe Bubuk
Merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari
jahe menggunakan teknologi industri, jahe dikeringkan selanjutnya digiling
dengan kehalusan butiran bubuk yang ditentukan. Bubuk jahe diperlukan untuk
keperluan farmasi, minuman, alkohol dan jamu. Biasanya menggunakan bahan baku
jahe kering.
4.
Oleoresin Jahe
Adalah hasil pengolahan lebih
lanjut dari tepung jahe. Bentuknya berupa cairan cokelat dengan kandungan
minyak asiri 15 hingga 35%.
Berikut ini aktifitas usaha jahe masyarakat
yang bekerja sama dengan LKM Beng Mawah. TIM
Beng Mawah bersama Keuchik Lampaya meninjau lokasi budidaya Jahe di Lhok Nga Kabupaten
Aceh Besar dan Lamno Kabupaten Aceh Jaya.
Sumber
foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
5. Usaha
Pangkas Rambut
Beng Mawah Aceh juga
kedatangan tamu besar dari akuntan Beng Mawah Lambada Lamjampok Ingin Jaya Aceh
Besar. Kedatangannya dengan agenda membicarakan soal sistim bagi hasil yang
akan di berikan pembiayaan bagi pengusaha Pangkas Rambut di Gampong Lambada.
6. Petani
Tambak
TIM Beng Mawah Aceh sedang mensosialisasikan sistim kerja
Beng Mawah kepada salah satu tokoh masyarakat Krueng Raya Aceh Besar (Tek
Ruyong) di Wisma Permata Hati Banda Aceh, pertemuan ini berlangsung sehubungan
dengan keinginan Tek Ruyong untuk menggagas Beng Mawah bagi nelayan dan petani
tambak untuk wilayah Krueng Raya dan sekitarnya.
Dalam kesempatan lain juga para petani tambak dan nelayan di
wilayah Krueng Raya mengundang pihak pengelola untuk sosialisasi Beng Mawah di
tempat mereka, dan kini sudah terbentuk Beng Mawah "Krueng Raya" dengan jumlah anggota sementara 41
orang yang anggotanya terdiri dari petani tambak dan nelayan.
Berikut foto Tek Ruyong dengan pengurus Beng Mawah.
Sumber
foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
7. Ternak Kambing
Beng Mawah juga menjalin kerja
sama dengan peternak kambing di Gampong Emperum Lamtemen Banda Aceh. Keadaan
kandang yang luas dipersiapkan untuk para saudagar yang berminat
menginvestasikan modalnya pada usaha budidaya kambing di wilayah Banda Aceh.
Sumber
foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
8. Budidaya
Ikan Air Tawar
TIM Beng Mawah melihat budidaya ikan air tawar lumayan punya
prospek kalau di lakukan pengembangan di seputaran Seulawah, selain airnya
bersih, tempat nya juga lumayan masih bagus dan luas untuk di buka lahan bagi
para pecinta budidaya ikan air tawar seperti ikan kerling.
Sumber
foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
9. Kacang
Tanah
Kacang tanah merupakan salah satu konmuditi unggulan di
wilayah Saree Aceh Besar, oleh karna itu, hal ini perlu di kembangkan supaya
mata pencaharian masyarakat bisa tetap berlangsung untuk peningkatan ekonomi
keluarga kedepan di wilayah Saree dan sekitarnya. Berikut ini tinjauan Tim Beng
Mawah terhadap petani kacang di wilayah Saree.
Sumber
foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
10. Jualan
Duren
Menjelang musim durian, Beng
Mawah juga dikunjungi oleh pemuda yang berkeinginan menjual durian. Dalam hal
ini Beng Mawah juga memberikan kesempatan buat salah satu pemuda untuk memulai
usaha jual durian di Gampong Lampenerut depan Mesjid Lampenerut Aceh Besar.
Berikut ini foto aktifitas dagang Muslim.
Sumber
foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
11. Dagangan
Gorengan
Salah satu unit usaha yang di biayai oleh Beng Mawah Lambada
di Desa Lambada, Kec. Ingin Jaya Kab. Aceh Besar. Usaha dagang gorengan ini
merupakan gagasan dari komunitas perempuan muda Gampong Lambada.
Sumber
foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
12. Jualan
Bensin
Lembaga Keungan Mikro Beng Mawah juga
memberikan bantuan modal usaha kepada Ibu Rahimah untuk menjalankan bisnis
jualan Bahan Bakar Minyak secara eceran di Lambada.
Sumber
foto: Arsip dan Profil LKM Beng Mawah
Pemaparan
di atas dapat disimpulkan bahwa peran pemuda dalam meningkatkan ekonomi
masyarakat Aceh melalui Lembaga Keuang Mikro Beng Mawah sangat efektif. Mereka
telah melakukan banyak hal demi kemajuan ekonomi masyarakat. Dengan lembaga tersebut
pemuda telah membantu Pemerintah dalam menuntaskan kemiskinan. Lebih dari itu,
pemuda yang tergabung dalam Beng Mawah telah menyediakan lapangan kerja baru
bagi pengangguran di Aceh.
C.
Produk
Beng Mawah
Produk LKM Beng Mewah terbagi atas dua macam
saham, yaitu saham personal dan Saham sosial.
a.
Saham Personal
Saham ini hanya diperuntukkan untuk individu
atau perorangan. Sedangkan syaratnya adalah;
1.
Mengisi surat perjanjian jual beli saham.
2.
Photocopy identitas (KTP/SIM/Passport).
3.
Hanya boleh membeli maksimal 5 lembar saham
b.
Saham Sosial
Yang
diperuntukkan untuk individu atau perorangan, lembaga sosial dan perusahaan
atau badan hukum. Persyaratan yaitu;
1.
Mengisi surat perjanjian jual beli saham
2.
Photocopy identitas (KTP/SIM/Passport)
3.
Pembelian lembar saham tidak dibatasi
c.
Manfaatnya
1.
Dana aman.
2.
Pengelolaan dana secara syari’ah.
3.
Tidak mendapatkan bagi hasil, tetapi mendapakn
keuntungan sosial.
4.
Dana dapat diambil dalam jangka waktu ± 5 tahun
tanpa pemotongan.
Contoh perhitungan
bagi hasil
Jika
harga saham dijual perlembar Rp. 100.000,-
Penjualan
saham per tahun sebanyak 3000 lembar.
Diketahui
Sisa Hasil Usaha (SHU) per tahunnya Rp. 100.000.000,
Perbandingan
bagi hasil adalah 50 : 50.
Jadi
pembagiannya,
Bagian
pemegang saham adalah : 50 % x Rp. 100.000.000,-.
Rp.
50.000.000 x (1 lbr)/(3000 lbr)
Rp.
16.666,-
Maka
jumlah bagi hasil untuk pemegang saham sebesar Rp. 16.666 / orang / tahun.
Pinjaman
yang akan dibiayai oleh LKM Beng Mawah, terbagi atas pinjaman kelompok dan
pinjaman perorangan. Pinjaman kelompok yang akan dibiayai oleh LKM Beng Mawah
adalah Kelompok Pertanian, Peternakan sapi dan Industri rumah tangga.
Simpanan
Wajib anggota (tabungan). Tabungan yang disediakan oleh LKM Beng Mawah terdiri
atas tabungan siswa, tabungan pendidikan dan tabungan keluarga.
d.
Tabungan/ Simpanan
1.
SIMAS (Simpanan Masyarakat)
Simpanan Masyarakat (SIMAS) adalah simpanan yang disediakan
oleh Beng Mawah bagi masyarakat yang ingin menabung.
2.
SIQUR (Simpanan Qurban)
Simpanan Qurban disediakan oleh Beng mawah bagi masyarakat
yang ingin berqurban dan pengambilan ini disepakati 15 hari sebelum hari raya
Idul adha.
3.
SIDIK (Simpanan Pendidikan)
Simpanan Pendidikan (SIDIK) disediakan oleh beng mawah bagi
masyarakat terutama Pelajar yang sedang melanjutkan pendidikan : SD,SMP, SMA
dan Perguruan Tinggi.
4.
SIPAN (Simpanan Masa Depan)
Simpanan Masa Depan (SIPAN) disediakan oleh beng Mawah bagi
mereka yang mempunyai rencana seperti : Menikah, Membuka Usaha, dan lain-lain.
5.
SIHAR (Simpanan Hari Raya)
Simpanan hari raya disediakan oleh Beng Mawah bagi masyarakat
untuk persiapan dalam menghadapi hari-hari besar keagamaan. Dan pengambilannya
disepakati 15 hari sebelum hari raya.
e. Pembiayaan Usaha
1. Mawah Ternak
2. Mawah Pertanian
3. Mawah Perdagangan
4. Mawah Industri Kecil Rumah Tangga
D. Respon Masyarakat Terhadap Beng Mawah
Walapun Beng Mawah merupakan
model usaha sudah sejak lama dikenal dalam adat istiadat masyarakat Aceh, namun
kehadirannya di era modern terasa sebagai terobosan baru untuk kemajuan ekonomi
masyarakat. Bentuk usaha tradisional tersebut dikemas dalam bentuk modern yang
lebih terarah dan dikelola secara profesional. Setelah berjalan hampir tiga
tahun, Beng Mawah mendapat tanggapan serius dari berbagai elemen masyarakat
Aceh.
Asisten II Sekda Aceh Besar, Samsul
Bahri, mengapresiasi upaya BI yang turut serta mengembangkan sektor riil di
Aceh Besar. Dia berharap, skema bagi hasil (mawah) yang telah dikembangkan oleh
BI dan Beng Mawah dapat menjadi pilot project penggembangan sektor peternakan,
terutama untuk peternak sapi di Aceh Besar, (Serambi Indonesia).
Kepala Bank BPR Mustaqim Aceh
dan timnya sangat banyak memberikan saran dan masukan supaya Lembaga Keuangan
Makro Beng Mawah bisa terus melanjutkan perluasan dan pendampingan kepada
masyarakat untuk pemberdayaan ekonomi mikro di Aceh, (
Salah satu masyarakat dari
Gampong Lambarih Kec. Sukamakmur Aceh
Besar menawarkan kerjasama dengan Beng Mawah dan Keudee Rakyat untuk mengelola
pasar Gampong mereka yang berlokasi di depan jembatan Ayok ( Simpang Lubuk)
supaya bisa kembali aktif sebagai mana pasar yang seharusnya. Ada pula petani
yang menjadi mitra Beng Mawah, mereka menyatakan, yang dibutuhkan petani
sekarang bukan hannya pinjaman berupa uang, tetapi harus ada pendampingan
keberhasilan usaha dan jaminan pasar atas jenis usaha mereka, (
Dalam kesempatan lain Tim Beng
Mawah Aceh menerima kunjungan dari salah satu tokoh muda Banda Aceh, yaitu Dedi
Supriatna, beliau sangat tertarik dengan konsep LKM Beng Mawah dan berencana
mengajak tim Beng Mawah untuk bisa memfasilitasi terbentuknya Beng Mawah di Kecamatan
Banda Raya Kota Banda Aceh, (
Mahasiswa Fakultas
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan;
1.
Peran pemuda dalam meningkatkan ekonomi
masyarakat Aceh melalui Lembaga Keuang Mikro Beng Mawah sangat efektif. Mereka
telah melakukan banyak hal demi kemajuan ekonomi masyarakat. Dengan lembaga tersebut
pemuda telah membantu Pemerintah dalam menuntaskan kemiskinan. Lebih dari itu,
pemuda yang tergabung dalam Beng Mawah telah menyediakan lapangan kerja baru
bagi pengangguran di Aceh.
3.
Pemuda melalui Lembaga
Keuangan Mikro Beng Mawah telah bersinergi membangun ekonomi masyarakat dengan
sikap jujur, menjauhkan hal riba dan memiliki kreatifitas yang tinggi dalam
melihat potensi usah kecil serta mendahulukan masyarakat kurang mampu yang
berjiwa wirausaha untuk diberikan modal usaha.
B. Saran
Mengakhiri karya ilmiah ini,
penulis mengharapkan Pemerintah menjalin kerja sama yang serius dengan
masyarakat dalam peningkatan ekonomi. Pemerintah harus pro aktif memberikan
pelatihan wirausaha pada pemuda secara berkelanjutan. Seyogiyanya Pemerintah
menyiapkan pendaping kepada setiap pemuda yang telah dibekali dan memulai
bisnis usahanya. Kepada Lembaga Keuangan
Mikro Beng Mawah agar memperluas jaringan usahanya ke seluruh Aceh.
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Lilik. Agung. Menumbuhkan Bisnis Yang
Beradab. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. 2002.
Batunanggar. Pentingnya
Stabilitas Sistem Keuangan. Majalah Pengembangan Perbankan Edisi 99 Maret
2003.
Diknas. Kamus
besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 1994.
Harefa. Adrias.
Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: Kompas. 2008.
Howkins, John. The Creative
Economy: How People Make Money From Ideas New Edition. London: Panguin
Global. 2001.
M. Iqbal Hasan. Pokok- pokok
Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia
Indonesia.2002.
Munandar,Utami. Pengembangan
Emosi dan Kreativitas. Jakarta: Rineka Cipta. 2004.
Toffler. Alvin. Future
Shock (Kejutan Masa Depan), Terj. Sri Koesdiyantinah, Jakarta: Pantja
Simpati. 1989.
Arsip
dan Profil Lembaga Keuangan Mikro Beng Mawah.
http://bengmawah.org/profil.
https://blog.duitpintar.com/5-kisah-pengusaha-ukm-yang-sukses-memulai-bisnis-dari-nol.
LAMPIRAN
1. Logo
Lembaga Keuangan Beng Mawah
2. Model Sertifikat Lembaga Keuangan Beng Mawah
3. Kwintasi Nasabah Lembaga Keungan Mikro Beng Mawah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar